12.32

Pada jaman sekarang, perkembangan pendidikan di Indonesia sudah semakin melesat dengan cepat, mengikuti situasi dan kondisi. Angka untuk peserta pendidikan formal pun saat ini sudah semakin meningkat. Hal ini tak lepas dari peran penting pemerintah yang menetapkan program wajib belajar 9 tahun. Namun, meskipun program ini telah berjalan lancar dan sesuai rencana, apakah hasil dari program pemerintah yang satu ini telah mencapai target yang ingin diraih?
Tujuan dari program wajib belajar sesungguhnya adalah untuk memberantas kebodohan di Indonesia. Namun, apakah hanya dengan pendidikan formal saja anak Indonesia dapat menjadi generasi penerus yang cemerlang? Jawabannya adalah tidak. Masih ada banyak sekali siswa-siswi di Indonesia yang tidak bisa mengenyam pendidikan dengan baik dan lancar seratus persen. Hal itu disebabkan karena jam pembelajaran di sekolah sangat terbatas, sedangkan kebanyakan anak masih membutuhkan penjelasan lebih lanjut tentang pelajaran tersebut.
Sebagai contoh saja, pelajaran komputer, atau yang di sekolah saat ini lebih terkenal dengan sebutan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Tidak semua siswa yang pada dasarnya mengerti akan materi yang diajarkan, karena memang kondisi ekonomi mereka yang tidak memungkinkan mereka untuk mengenal teknologi. Apabila pengajar di sekolah memberikan pengajaran, pastilah langsung meberikan materi sesuai dengan kurikulum yang mereka pegang, tanpa meperhatikan apakah siswa telah menguasai konsep dasar dari pelajaran tersebut. Hal ini menjadi faktor yang memperlambat proses pemahaman materi dalam diri siswa.
Oleh sebab itu, pemahaman siswa akan teknologi perlu diperdalam lagi, antara lain dengan cara menambah jam pembelajaran mereka, untuk memperdalam dasar dan isi dari materi-materi yang diajarkan guru mereka saat pelajaran. Akan tetapi, tentu tidak setiap sekolah yang dapat menyediakan waktu tersebut. Dan dalam hal ini, pendidikan nonformal dapat dijadikan salah satu alternatifnya.
Pendidikan nonformal sangat efektif karena kegiatan ini dapat diadakan pada waktu yang diatur oleh pelajar sendiri. Pelaksanaannya pun diikuti oleh peserta yang relative sedikit, jadi guru lebih leluasa untuk mengadakan pendekatan dengan murid, dan tentu saja murid dapat menanyakan apapun yang masih belum mereka mengerti dari pelajaran tersebut, mulai dari yang dasar sampai yang tingkat yang lebih tinggi dari yang mereka pelajari di sekolah. Dengan begitu, pembelajaran di sekolah pun menjadi mudah dipahami oleh siswa.
Tapi, jangan salah. Lembaga pendidikan nonformal juga memiliki kurikulum masing-masing, dan semuanya bertujuan untuk mencerdaskan siswa yang mereka didik. Seperti LP3T-NF
, yang pada situsnya tertulis sebuah motto “Welcome to The Home Of Linux. Your Home, Your Activity, Your Future.”, yang artinya adalah “ Selamat datang di Rumah dari Linux. Rumahmu, Aktivitasmu, Masa Depanmu”. Motto tersebut mencerminkan bahwa lembaga belajar ini terbuka bagi siapa saja yang ingin mempelajari seluk beluk Linux. Operating System Linux masih tergolong baru ditelinga masyarakat, karena kebanyakan komputer jaman sekarang masih menggunakan Windows. Oleh sebab itu, banyak sekali masyarakat yang ingin lebih memperdalam Linux agar dapat mengoperasikannya dengan maksimal. Banyaknya opsi kelas yang dimiliki oleh lembaga satu ini membuat peserta didik menjadi lebih nyaman dalam belajar, karena kelas yang mereka ikuti sesuai dengan pilihan hati nurani mereka masing-masing. Hal itu pula yang banyak diterapakan oleh lembaga pendidikan nonformal yang lain. Bahkan, tak jarang pula lembaga pendidikan nonformal yang menyediakan Program Profesi, agar peserta didik lebih terlatih dan siap untuk menjadi seorang pekerja yang handal.
Maka dari itu, tidak ada salah dan ruginya untuk kita mencoba mengikuti kegiatan pendidikan nonformal, agar semua materi yang kita dapatkan pada kegiatan pendidikan formal bisa lebih berkembang lagi.