Senin, 31 Mei 2010

Lalu Lintas Pun Tak Pernah Teguh

00.06

Tiap pagi, aku selalu berangkat sekolah jam setengah tujuh. Jam segitu tentu masih ada polisi yang jaga di perliman (pusat kota Banyuwangi ya di perliman itu) buat nertibin lalu lintas. Emang sih, ngefek juga, soalnya tambah dikit yang ngelanggar aturan berkendara di jalan raya. Tapi yang aku jengkelin dari polisi-polisi itu, kalau ada orang yang melanggar aturan di lampu lalu lintas, nggak dikejar, malah dilihatin aja.
Di berita-berita, banyak kepala kepolisian yang bilang “hukum harus ditegakkan”. Tapi, kalau membiarkan pelanggaran kayak gitu, apakah masih bisa disebut menegakkan hukum? Lama kelamaan aku mikir, sebenernya yang salah tuh siapa? Polisinya atau pengguna jalannya.
Kalau diitung pakai perbandingan, ya prosentase kesalahan terbesar pasti diraih oleh pihak kepolisian. Karena, di Indonesia ini, polisi bertindak sebagai penegak hukum. Dan apabila ada pelanggaran seperti itu, seharusnya mereka menindaklanjuti, yah minimal member sanksi lah, agar si pengendara jera. Kalau dibiarkan terus seperti itu, mau jadi apa hukum di Indonesia ini, terutama di bidang lalu lintas? Kapan Indonesia bisa bangkit? Emang sih, pertama cuma satu atau dua motor aja. Tapi, kalau dibiarkan berlama-lama, bisa jadi semua motor, bahkan semua kendaraan melanggar peraturan lampu lalu lintas. Aparat penegak hukumnya aja, entah dari kesatuan apa itu, juga masih ada yang melanggar. Kalau sudah begitu, mau dijadikan apa Indonesia ini? Apakah hanya dijadikan mainan saja, yang bisa diatur kapan harus mati dan kapan harus hidup? Aku rasa enggak, negara kita ini cuma butuh sedikit meni-pedi aja kok, biar bisa jadi “Indonesia Sejati”.

Rabu, 19 Mei 2010

Buku, Kenangan Atau Dendangan?

23.02


Buku, seperti yang kita semua ketahui adalah sumber dari segala pendidikan, karena buku adalah jendela dunia. Sejak dulu, para pengajar menggunakan buku sebagai acuan untuk mengajar di kelas. Semua kegiatan belajar mengajar tak lepas dari yang namanya buku, mulai dari buku tulis sampai buku lembar kerja siswa (LKS). Semua perhatian pelajar Indonesia pun mau tak mau tertuju pada buku-buku sekolah. Namun, sekarang jaman telah berubah, gerbang era globalisasi telah terbuka, dan warga Indonesia sedikit demi sedikit ikut masuk melalui gerbang tersebut. tak heran apabila budaya lama kita semakin ditinggalkan, dan tergantikan dengan berbagai teknologi canggih yang sisi positifnya jauh lebih menguntungkan apabila dimanfaatkan.
Era globalisasi ini juga telah mempengaruhi cara guru mengajar di sekolah.Sekarang semakin banyak guru yang memanfaatkan teknologi saat pembelajaran, salah satu contohnya adalah menggunakan Liquid Crystal Display (LCD) Proyektor. Memang, hal ini lebih memudahkan, baik guru maupun siswa, dalam kelancaran pembelajaran. Namun, berkaitan dengan program Departemen Pendidikan Nasional yang mengisyaratkan  “Indonesia Gemar Membaca Buku”, tentu akan mengalami penurunan yang sangat drastis. Hal ini disebabkan karena siswa cenderung lebih suka untuk mneg-copy file yang telah diterangkan oleh guru, dan mereka hanya akan belajar dari sana, bukan lagi dari buku. Padahal, apabila mereka belajar dari buku, banyak sekali hal-hal yang tidak ditemukan dalam file guru namun ada di dalam buku.
Andai saja hal tersebut telah diterapkan di seluruh Indonesia, akankah buku masih bermanfaat bagi pelajar Indonesia? Lalu, apa lagi yang dapat kita harapkan dari buku, sedangkan jaman telah memaksa kita untuk meninggalkannya dan beralih ke sesuatu yang baru? Semoga saja Depdiknas dapat menemukan cara untuk menyeimbangkan antara penggunaan buku dan teknologi. (joe)

Jumat, 14 Mei 2010

Pendidikan Nonformal Itu Penting!!!

12.32

Kamis, 13 Mei 2010

City Of Bones oleh Cassandra Clare

22.19

Salah satu novel karya Cassandra Clare ini menceritakan tentang seorang anak bernama Clarissa Fray, atau yang lebih akrab disapa Clary, seorang remaja hampir berusia 16 tahun yang sudah ditinggal oleh ayahnya sebelum dirinya lahir. Hal itu pula yang membuat semua tentang keanehan yang terjadi dalam dirinya lama sekali terungkap. Ibunya pun sengaja tak mau mengenalkan Clary pada sosok ayahnya, bahkan keluarga ayahnya sekalipun, entah apa sebabnya. Dan selama ini, Clary hanya tinggal bersama ibunya di sebuah apartemen di daerah Brooklyn.
Novel ini mengisahkan tentang kelebihan Clary yang bisa melihat makhluk-makhluk halus, yang tidak bisa dilihat oleh kaum Fana. Di dalam cerita ini beberapa jenis makhluk halus, di antaranya Nephilim (manusia keturunan malaikat) dan iblis. Nephilim adalah makhluk yang selama ini membasmi iblis demi melindungi manusia. Mereka disebut Pemburu Kegelapan alias Shadowhunter. Dan tidak ada kaum Fana yang bisa melihat mereka, kecuali Clary, yang diketahui hanyalah kaum Fana sebelumnya.
Para iblis pun mulai mengincar Clary. Oleh sebab itu, iblis menculik ibu Clary dan mau tidak mau Clary harus memasuki sebuah alam baru yang penuh kegelapan sekaligus menawan. Dunia tersebut adalah dunia bayangan, di mana tidak ada satupun kaum Fana yang dapat memasukinya. Di sinilah petualangan Clary dimulai, di mana ia bisa mancari asal kemampuannya yang bisa melihat makhluk-makhluk yang tak bisa dilihat oleh kaum Fana yang lain.
Clary tak sendirian. Di dunia yang sama sekali tak dikenalinya itu, ada Nephilim yang menemani dan selalu melindunginya. Jace namanya. Wataknya yang kasar, sombong, dan luar biasa menyebalkan itu justru membuat shadowhunter tersebut telihat lebih menggemaskan. Apalagi Jace selalu melindungi Clary dari serangan iblis, vampir, bahkan manusia serigala sekalipun. Hal-hal itulah yang menjadi daya tarik Jace di mata Clary. Maka, tak heran apabila Clary menyukai shadowhunter satu itu.
Yang diketahui semua orang pada awalnya adalah Clary hanyalah seorang pelukis biasa, seperti ibunya, Jocelyn Frey. Namun, semua itu berubah drastis. Clary dapat melihat peri, warlock, nephilim, bahkan iblis sekalipun. Semuanya, terutama para Pemburu Kegelapan benar-benar ingin mengetahui, dari mana Clary mendapatkan kemampuuan tersebut.
Novel yang dikemas dengan penuh fantasi itu cocok sekali untuk dijadikan alternatif bacaan untuk mengisi waktu luang. Tema yang dikemas dalam novel ini pun tidak akan pernah expired. Maka dari itu, novel itu cocok untuk dibaca kapan pun dan di manapun, bahkan oleh siapapun. Buku ini juga mengandung banyak pesan moral yang mendidik untuk membina persahabatan. Maka dari itu, tidak salah jika kita semua memilih novel yang satu ini untuk menjadi bacaan kita, betul?

Sabtu, 01 Mei 2010

Sinetron Terpanjang

22.46

Hari gini, siapa sih yang bisa lepas dari pengaruh alat elektronik yang namanya "Televisi"? Hampir setiap hari bahkan setiap saat pandangan kita tertuju ke televisi. Nah, apa kalian masih ingat, apa sih nama sinetron dengan chapter terpanjang mulai dulu sampai sekarang? And now, gue pingin share pandangan gue tentang itu semua. 2 sample aja cukup ya. Kalau begitu, simak baik-baik artikel satu nii...

Sinetron Terpanjang :
1. Tersanjung
Siapa sih yang nggak tahu film ini? Paling-paling lupa, gara2 film ini udah lama banget tamatnya. Yupz, tahun 2005 udah tahun terakhir film ini nampang. Tapi, udah sejak tahun 1998 film ini hadir di kancah pertelevisian. Udah 7 chapter yang diproduksi, dengan total episode yang sudah melebihi angka seribu. Hebat bukan? Namun, kelemahan dari film ini yaitu, semakin bertambah chapternya, semakin nggak masuk akal ceritanya...

2. Cinta Fitri

Nah, kalo buat sinetron yang satu ini, pastinya kamu udah nggak asing banget kan? Judul cinta fitri, sampai sekarang pun masih tayang di SCTV setiap hari jam setengah 9 sampai jam sepuluh. Kadang2 bisa lebih. Sinetronnya pun udah nyampe chapter 5. Tapi, meskipun panjangnya sampe 634 episode (sampai season 4), sinetron satu ini tetep nggak bisa ngalahin tersanjung. Tapi, sinetron ini juga bisa digolongkan sebagai sinetron yang the best of the best. Soalnya, ke mana pun aku pergi, pasti aku ada denger ibu-ibu pada mbicara'in sinetron satu ini. Kita tahu juga kalau sinetron ini berkali-kali menangin panasonic gobel awards (PGA). So, knapa nggak diterusin aja sinetronnya?

Merawat Laptop

21.50

Laptop adalah gadget yang sangat berguna dan mahal harganya . Oleh karena itu , kalau kita memilikinya , mesti kita rawat dan jaga agar awet. Bagaimana caranya ?

Hindari panas
Sebelum menggunakan laptop , sebaiknya buka dulu case atau pelindungnya . Hal ini untuk mencegah agar laptop tidak menjadi panas . Sebab , bila sedang digunakan laptop masih tertutup case atau pelindung , Sirkulasi uadara tidak mengalir keluar . Akibatnya laptop jadi cepat panas dan Processor atau komponen lain di dalamnya mudah rusak .

Simpan Dalam Tempat yang rapat
Jika laptop tidak di gunakan dalam waktu yang lama , simpanlah Laptop dalam tempat yang rapat . dan pada tempat tersebut selipkan silica gel (bungkusan kecil yang biasanya terdapat pada sepatu atau tas baru ) . Karena bahan kimia tersebut menyerap uap air , sehingga kelembapannya tetap terjaga .

Hindari Benturan
Saat dibwa , usahakan laptop kita tidak terbentur , terhimpit , tertindih benda-benda berat , atau terjatuh. Sebab , LCD (layar monitor) dan prosesornya bisa cepat rusak bila terkena benturan atau tertindih benda-benda berat

Lindungi Keyboard
Agar Keyboard kita tidak mudah terkena debu, gunakan pelindung Keyboard . pelindung Keyboard ini berupa lembaran Transparan yang di sebut Keyboard Protector
Jangan Dipakai Berlama-lama
Meski Specifikasinya sama , laptop tidak bisa disamakan dengan DESKTOP . laptop adalah komputer tipis yang memang dirancang untuk aktivitas yang mobile agar praktis , bukan untuk pemakaian tetap dalam jangka waktu lama , jika di paksa di pakai berlama-lama laptop kita akan cepat rusak .

Perhatikan cara pengisian baterainya
Salah satu kelemahan laptop adalah pada daya tahan baterainya yang cepat habis dengan cara baca dan ikuti cara pengisian baterai sesuai buku petunjuk , isilaha baterai pada saat laptop dala kondisi mati atau tidak di gunakan . Jika baterai laptop sudah penuh segera cabut dari sumber listrik.

Gunakan software yang aman
Sebaiknya jangan sembarangan mendownload software dari internet . Apalagi software yang seolah-olah merupakan anti virus . Sebab, bisa jadi software tersebut malah pembawa virus! Oleh karena itu gunakanlah software yang aman, misalnya yang sudah menjadi bagian dari paket laptop dan jaga selalu program asli dari pabriknya .Dengan begitu , laptop dapat kita gunakan dengan nyaman tanpa gangguan .

Kami Sayang Si Sombong

20.44

Zyifa Eka Wigunani, anak yang selalu berada di nomor absen terakhir di kelasnya, dan juga selalu mendapat tempat terakhir di hati teman-temannya. Hal itu terjadi karena sifat Zyfa yang sombong, padahal semua orang di sekolah itu mengetahui, bahwa Zyfa termasuk salah satu siswa yang tidak mampu. Namun, sikap dan tutur katanya seperti layaknya orang kaya yang sedang menyombongkan kekayaannya. Jelas saja, hampir semua teman sekelasnya tidak menyukai Zyfa.
Mengapa hanya ‘hampir semua’ yang tidak menyukai Zyfa? Karena, masih ada yang mau bergaul dan berteman dengannya. Nabila dan Nanda selalu bersama Zyfa setiap hari. Dan karena berkumpul terus dengan Zyfa, mereka berdua pun menjadi sombong juga. Padahal, sebelumnya, mereka berdua adalah anak yang rajin sholat dan baik hati.
Bapak dan Ibu Anas, itulah orang tua mereka. Bukan tak mampu, namun kehidupan keluarga mereka sangatlah sederhana. Buktinya, mereka masih dapat memiliki rumah yang berdinding semen dan masih bisa memberi anak mereka uang jajan. Apabila keluarga mereka digolongkan orang miskin, tentunya mereka tak akan memiliki semua itu.

Seperti biasanya, pada hari Selasa, tempat nongkrong Zyfa dan kawan-kawan adalah di depan toilet wanita. Dan ketika Iga, salah satu teman sekelasnya lewat dengan membawa tiga bungkus camilan, sembari bersenda gurau dengan sahabat akrabnya, Ani. Dan hal itu terjadi lagi. Zyfa terpancing dan mulai mengucapkan kesombongannya lagi.
“Makanan gitu aja dipamerin. Aku aja yang bisa beli makanan lebih banyak dari dia nggak sampai segitunya kalau bawa makanan. Cape deh,” ucap Zyfa
“Iya tuh, makanan aja sampai dirangkul segitunya. Udah lengket kayak pacaran aja,” sambung Nabila dengan sinis.
“Kalian ini apa-apaan sih? Kita kan nggak pernah ada urusan sama kalian. Tapi, kalian kok sirik banget gitu sih? Biarin aja lah, kan hak Iga buat bawa makanannya dengan gaya sesukanya,” sahut Ani
“Anak kecil satu ini ngikut aja sih. Nggak usah ikut campur lah, ini kan urusan antara kita sama si Iga, Ni. Kenapa kamu ikutan juga?” kata Nanda.
“Iga sahabatku, dan aku peduli sama semua sahabatku. Kalau kamu menghina sahabatku, sama aja kamu menghinaku,” jawab Ani.
“Udahlah, Ni, kita ngalah aja sama orang-orang kayak gini. Biar yang di atas yang balas ke mereka,” nasehat Iga.
“Yang di atas? Atap toilet maksudmu? Atau langit? Ya udah deh, aku tunggu balasan dari mereka. Ya udah, guys, kita cabut dulu yuk. Nggak cuma mereka kan yang bisa beli dan pamerin makanan mereka,” timpal Zyfa. Zyfa beserta kawan-kawannya langsung meninggalkan tempat tanpa berpamitan pada Iga dan Ani.
“Huh, dasar tukang pamer. Masa tukang pamer bilang orang lain suka pamer? Nggak kebalik apa?” tanya Ani pada Iga
“Udahlah, Ni, kita nggak usah mendengar omongan tiga anak sombong itu. Mending kita masuk ke kelas aja yuk, kita kan belum ngerjain PR dari Pak Slamet Fir,” sahut Iga.
“Ayo. Nanti aku nyontek ya!” pinta Ani dengan santainya.

Hari demi hari telah berlalu. Hampir semua kegiatan di kelas 8F SMPN 1 Banyuwangi berjalan dengan lancar, hanya saja Zyfa yang berbeda. Kelakuan Zyfa telah berubah 180o. Sampai-sampai, guru dan teman-temannya menjadi aneh ketika Zyfa lewat di depan mereka. Siapa yang nggak heran, coba. Seseorang yang sombong dan angkuh, bisa menjadi pendiam dan sulit untuk bicara? Memang, semenjak bulan Februari lalu, Zyfa terlihat lebih pendiam. Wajahnya tampak lebih pucat, jalannya pun tak sekuat dulu. Namun, semua orang tak memperhatikan hal itu, begitu pula dengan Zyfa sendiri.
“Eh, kamu merhatiin si Zyfa nggak, Shel, Nip?” tanya Iga pada Shelly dan Hanif.
“Ngapain? Buat apa coba, kita merhatiin anak yang nggak jelas kayak gitu? Nggak penting banget sih! Emangnya kenapa?” sahut Shelly.
“Iya, betul, kenapa kamu jadi perhatian sama dia sih sekarang?” tanya Hanif.
“Hei, Ga, betul tuh kata si Shelly sama si Hanif. Buat apa juga kita merhatiin anak kayak gitu?” timpal Ani yang tiba-tiba muncul di belakang Iga, entah dari mana datangnya. Iga pun hampir melompat kaget dibuatnya.
“Bukan begitu kawan. Kamu liat nggak sih, Zyfa udah tampak makin pucat belakangan ini. Jalannya pun lemes banget. Nggak kayak bisanya. Dan yang bikin aku lebih heran, tadi, waktu aku lewat depan Zyfa dengan bawa makanan, dia nggak nyindir aku lagi. Ngelirik aja enggak. Masa kalian nggak perhatikan?” jelas Iga.
“Bener juga sih apa kata Iga. Belakangan ini, aku nggak pernah dengar si Zyfa ngoceh nggak jelas lagi. Kelas jadi agak sepi deh,” tutur Hanif.
“Tapi itu bukan urusan kita kan? Meskipun dia mati sekalian, toh nggak ada ruginya sama kita,” timpal Shelly.
“Hust… Nggak boleh bilang kayak gitu. Gitu-gitu dia kan teman sekelas kita. Teman sekelas kan juga tergolong sebagai keluarga kecil.” nasehat Iga pada Shelly. Dan tepat setelah Iga mengucapkan kata-kata itu, tiba-tiba pembicaraan terhenti oleh kehadiran seseorang. Siapa lagi kalau bukan Zyfa. Dia hanya sendiri. Memang, semenjak Zyfa menjadi pendiam, dia tak pernah diikuti oleh kedua teman akrabnya lagi.
“Hai, Zyf. Gimana kabar nih?” tanya Iga dengan sopan dan lembut.
Zyfa hanya menoleh sebentar ke Iga, dengan pandangan hampa. Setelah itu, Zyfa memalingkan pandangannya dan masuk ke kelas. Shelly yang tersulut emosinya pun langsung berteriak “Nggak tahu diuntung. Masih untung ada yang mau nyapa. Ntar aja, kalo udah nggak ada yang mau sama dia. Nyesel pasti loe, Zyf!” Teman-temannya yang lain hanya bisa menggelengkan kepala mendengar ucapan Shelly.

Hari demi hari berlalu, bulan Maret pun telah tiba. Semuanya berjalan baik-baik saja. Namun, kehidupan di kelas 8F terasa hampa semenjak pertengahan Maret. Zyfa sudah sepuluh hari tidak masuk karena sakit, menurut surat ijin yang dikirim orang tuanya. Tapi, tak ada satupun dari teman-temannya yang memperhatikan hal tersebut, kecuali Iga. Iga mulai merasa tidak enak pada hari ke sebelas tidak masuknya Zyfa.
“Eh, Ni, kamu ngerasa ada yang aneh nggak?” tanya Iga pada Ani.
“Apanya yang aneh? Perasaan semuanya biasa-biasa aja deh sampai sekarang,” jawab Ani dengan tenang. Percakapan ini dilakukan saat sekolah sedang jam istirahat.
“Itu, tuh, si Zyfa. Dia kan udah sebelas hari ini nggak masuk sekolah. Masa kamu nggak aneh sama hal ini? Penyakit apa coba yang dialami seseorang selama belasan hari?” terang Iga.
“Ngapain juga mikirin dia. Dia toh nggak pernah mikirin kita kan? Udah mau mati kali, makanya penyakitnya lama banget. Kebanyakan dosa dia tuh,” jawab Ani dengan nada agak sinis.
“Yah, kita kan nggak harus nerapin peribahasa “air tuba dibales air tuba” kan? Sebagai teman, kita kan harus perhatian ama sesama teman. Nah, sekarang, kita harus perhatian sama si Zyfa. Iya kan?” tanya Iga pada Ani. Iga ingin menegaskan pada Ani bahwa meskipun Zyfa anak yang tidak baik, kita juga harus memperhatikannya dengan perhatian seperti seorang keluarga.
“Udahlah, Ga. Nggak usah ngebahas Zyfa, nggak penting banget tahu! Aku cabut dulu ya,” pamit Ani.
“Ni, tunggu dulu, nanti sore aku mau ke rumah Zyfa, kamu mau ikut nggak?” tawar Iga.
“Nggak ah, Ga. Kamu pergi sendiri aja. Lebih enakan tidur di rumah ketimbang njenguk si sombong itu,” Ani pun menjawab sambil melangkahkan kainya menjauh dari Iga. Iga pun langsung sendirian di kantin, karena jam istirahat sebentar lagi berakhir.
“Pokoknya, apapun yang terjadi, aku tetap harus ke rumah Zyfa nanti sore. Aku nggak boleh ikutan teman-temanku yang nggak mau peduli sama Zyfa,” tekad Iga dalam hati. Dia pun segera menyusul Ani ke kelas, karena bel tanda istirahat telah usai berbunyi.

17 Maret 2010, pukul 15.03, Iga tiba di depan rumah Zyfa. Pintu rumah Zyfa diketuk, namun tak ada yang membukakan. Iga pun mengetuk makin keras, tetap tak ada respon dari pihak pemilik rumah. Ketika sudah kurang lebih lima menit Iga mengetuk pintu, seorang ibu muncul di depan rumah tetangga Zyfa.
“Mau cari siapa, dik?” tanya ibu itu.
“Mau cari Zyfa, tante. Kok tidak ada yang membukakan pintu ya?” tanya Iga dengan nada yang sopan.
“Oh, Zyfa. Dia kan sudah masuk rumah sakit 5 hari ini. Tante sudah sempat menjenguk juga. Katanya sih kena leukemia. Kamu tahu kan penyakitnya?” jawab tetangga Zyfa.
Iga langsung shock di tempat. Tak disangka, seorang temannya, yang selama ini selalu menyombongkan diri, sekarang terserang suatu penyakit yang sangat mengancam hidupnya. Bahkan, dapat merenggut nyawanya dalam waktu sejenak. Pantas saja, Zyfa tampak pucat dan lemas belakangan ini.
“Dik, kamu kok melamun?” Pertanyaan ibu itu mengejutkan Iga. “Apa kamu mau menjenguk juga?”
“Tentu, tan. Zyfa dirawat di mana ya?” tanya Iga, dengan nada yang masih belum sempat diaturnya karena shock tadi.
“Di RSUD Blambangan, Tapi, kasihan sekali, soalnya tante dengar kalau penyakitnya udah stadium tiga, waktu tante ke sana dulu,” terang ibu itu. Iga pun mendengarkan dengan penuh perhatian dan minat.
“Oh, ya sudah kalau begitu, saya permisi dulu tante. Terima kasih banyak atas infonya. Permisi.” Iga pun pamit dan segera mengendarai sepeda motornya kembali. Sepeda itu diarahkannya ke jalan protokol yang merupakan jalan untuk pulang ke rumahnya.
Dalam perjalanan, Iga terus memikirkan Zyfa. Hal tersebut mengganjal sekali di hati Iga. Mengapa, sebagai teman sekelasnya, Iga tidak tahu kalau Zyfa sedang sakit keras? Mengapa sebagai temannya, Zyfa tidak pernah menceritakan sesuatu pada semua teman sekelasnya tentang penyakitnya itu. Dan bagaimana mungkin, anak sekuat Zyfa, bisa mendapatkan penyakit seperti itu?

Keesokan harinya, Iga merencanakan untuk mengabarkan kabar buruk mengenai Zyfa itu pada teman-temannya. Namun, kesibukan hari itu nampaknya tidak memungkinkan Iga untuk menceritakan semuanya. Maka dari itu, Iga mengurungkan niatnya.
Saat jam pelajaran IPS, tiba-tiba Iga ingat bahwa hari itu adalah ulang tahun Ery, dan semua teman sekelas diundang ke pesta yang diselenggarakan di KFC itu. Iga berniat menyampaikan berita buruk itu di sana. Namun, Iga hanya dapat berharap-harap cemas, semoga saja semua yang dilakukannya mendapat respon positif dari teman-temannya. Lamunan Iga dibuyarkan oleh seseorang yang mengagetkannya dari belakang.
“Hayo, lagi ngelamunin siapa kamu? Dari kemarin perasaan kamu melamun terus. Jangan bilang kamu melamun gara-gara si………….,” tanya Ani.
“Si Zyfa maksudmu? Iya kan? Memang sih. Tapi, nggak usah dibahas lah. Nanti sore kamu datang ke pesta ulang tahunnya Ery kan?” tanya Iga.
“Ya datang dong. Lumayan, makan gratis. Hahahaha…” sahut Ani dengan santainya.
“Hahaha, kamu, Ni, bisa aja. Ya udah kalau gitu. Mau berangkat sama-sama apa berangkat sendiri?” tanya Iga, berharap Ani mau berangkat bersamanya.
“Sendiri aja lah, Ga. Soalnya nati sekalian mamaku mau arisan ke rumah temennya, sekalian lewat KFC juga,” terang Ani.
“Huh, ya udah deh kalau gitu. Ayo, kita masuk kelas sekarang. Bu Sri udah mau dateng, loh!” ajak Iga. Ani pun mengiyakan dan mereka berdua segera berjalan menuju kelas 8F.

Pesta ulang tahun udah dimulai. Ery tidak mengadakan birthday party yang sering kita lihat di KFC, karena pesta itu hanya untuk anak kecil. Dan akan lucu sekali apabila Ery yang mengadakan pesta tersebut. Jadi, pesta ini hanya pesta kecil-kecilan, seperti makan biasa, hanya saja beberapa meja digabungkan menjadi satu.
“Apa sekarang ya saatnya?” tanya Iga dalam hati. Dia ragu untuk menyampaikan kabar tentang Zyfa, karena takut teman-temannya emosi mendengar hal-hal yang berkaitan dengan temannya yang telah dikenal sebagai anak yang sombong itu.
“Teman-teman, aku mau bicara sebentar nih. Er, aku minta waktunya sebentar ya?” pinta Iga pada Ery, serta pada teman-temannya.
“Oh, silakan.” Persetujuan dari Ery telah dilontarkan, Iga pun mempunyai hak untuk mengumumkan sesuatu di acara itu.
“Teman-teman, aku mau minta waktunya sebentar ya. Satu menit aja. Aku mau minta bantuan kalian. Aku tahu, kalian barangkali bisa marah atau emosi kalau mendengar permintaanku ini. Tapi, tolong aku, sekali ini saja,” ucap Iga. Suasana pun hening sejenak, sampai ada seorang anak yang menyahuti.
“Pasti kamu mau ngomong tentang anak sombong itu kan? Nggak usah lah, nggak penting banget buat dibicarain,” sahut Shelly dengan penuh rasa sebal.
“Tolonglah, kawan. Jangan dulu mepermasalahkan hal itu. Zyfa memang benar-benar membutuhkan bantuan kita,” terang Iga.
“Bantuan apa sih? Dia itu mau sama kita kalau lagi ada butuhnya aja. Dasar anak egois,” celoteh Hanif.
“Bukan dia yang yang minta bantuan, tapi aku, Iga Okfida, atas nama Zyifa Eka Wigunani, mohon bantuan sama kalian. Ini hal yang penting. Zyfa sedang menderita sakit leukemia. Sudah stadium tiga kabarnya. Tapi, aku nggak tahu lagi, sejauh apa perkembangan penyakitnya sekarang. Dan seperti yang kita semua tahu, Zyfa itu anak orang yang kurang mampu. Jadi, tentu saja dia membutuhkan bantuan kita untuk melakukan pengobatan yang terbaik agar kesehatannya bisa kembali,” terang Iga. Semuanya rebut sendiri, hingga Wuri mengucapkan sesuatu.
“Biarin mati aja kenapa sih? Kenapa juga kita harus peduli sama dia,” katanya.
“Hush, nggak boleh kayak gitu. Kita ini kan juga teman-temannya. Meskipun aku masih sebel sama Zyfa, tapi aku masih punya rasa kemanusiaan. Dia benar-benar butuh bantuan kita, Wur,” sahut Ani.
“Betul kata Ani. Kita nggak boleh kayak gini. Meskipun dia bukan anak yang baik, kita harus tetap berbuat baik sama dia. toh kan juga buat tabungan kita di akhirat nanti.” Akhirnya Ery pun berbicara. Semuanya pun hening sejenak. Mereka semua sedang berpikir keras. Konflik hebat sedang terjadi dalam hati mereka.
“Okelah kalau begitu. Kita bisa bantu apa nih?” tanya Shelly kemudian.
“Begini. Kalian tahu sendiri kan, kalau Zyfa itu tidak mampu secara ekonomi. Nggak ada salahnya kan kita ngasih uang yang ada di saku kita buat pengobatan Zyfa. Toh kita masih bisa minta lagi sama orang tua kita untuk uang jajan,” terang Iga. Karena tak menemukan topi untuk tempat sumbangan, dia pun menggunakan bucket ayam yang baru saja dihabiskan isinya oleh anak-anak.
“Wah, lumayan nih. Terima kasih ya teman-teman,” kata Iga, setelah menghitung jumlah uang yang terkumpul di chicken bucket. Dari 33 orang yang ada di sana, terkumpul dana sekitar 650 ribu rupiah. Maklum, kalau sedang di luar jam sekolah begini, anak-anak membawa uang lebih banyak daripada di sekolah.
“Dan, satu lagi nih. Siapa yang mau ikut aku menjenguk Zyfa sambil memberikan uang sumbangan kalian ini?” tanya Iga. Semua anak pun mengangkat tangan, tanpa terkecuali. Namun, entah siapa yang berbicara, ada pertanyaan “Kapan kita akan pergi ke sana?”
“Bagaimana kalau sekarang saja perginya? Toh baru jam setengah lima sore, jadi belum terlalu malam. Jarak rumah sakit pun tidak terlalu jauh dari sini. Lebih cepat lebih baik kan?” usul Ery.
“SETUJU!!!” Semua anak setengah berteriak secara serempak. Iga pun tersenyum dibuatnya.
“Ya sudah kalau begitu. Yang bawa sepeda motor sama yang bawa mobil segera ready di tempat parkir. Yang nggak bawa kendaraan segera cari tumpangan, kita ketemu di RSUD Blambangan, di lapangan parkir depan ya,” jelas Iga. Semuanya pun mulai menyebar dan mencari kendaraan dan tumpangan masing-masing.

RSUD Blambangan pun telah ada di depan mata. Semuanya telah tiba dan berkumpul di lapangan parkir depan rumah sakit. Langsung saja Iga membuka percakapan.
“Eh, siapa nih yang mau ke resepsionis? Tanyain kamar Zyfa, kan aku belum tau kamarnya,” tawar Iga.
“Kamu aja, Ga. Aku kirain kamu udah tahu kamarnya Zyfa,” jawab Ani.
“Iya deh, Ga. Kamu aja. Kita nunggu di sini. Buruan sana!” ujar Ery. Iga pun meninggalkan rombongan dan pergi menuju resepsionis.
Dan, tak lama kemudian, Iga pun kembali ke dalam rombongan. Dia telah mendapatkan info di mana Zyfa dirawat. Semua siswa kelas 8F pun segera menuju ruang Flamboyan 1.
Benar saja, ketika pintu diketuk, Pak Anas yang membukakan. Beliau terkejut atas kehadiran teman-teman Zyfa. Pak Anas pun menyuruh anak-ank masuk ke dalam ruangan. Karena ruangan itu sempit, hanya Iga, Ani, Ery, Shelly dan Hanif yang masuk ke dalam ruangan. Yang lain hanya ditemani oleh Pak Ans untuk emnunggu di luar.
Betapa terkejutnya kelima anak itu ketika melihat keadaan Zyfa. Tubuh Zyfa telah pucat pasi. Badannya pun bertambah kurus. Sudah tidak tampak Zyfa yang dulu lagi. Mata ibunya pun terlihat bengkak. Bu Anas kelihatan seperti baru menangis sepanjang malam.
“Sore, Tante,” sapa Iga.
“Sore, adik-adik,” jawab Bu Anas. “Bagaimana kalian bisa tahu kalau Zyfa ada di sini?”
“Iya, kemarin saya pergi ke rumah tante, namun tidak ada yang membukakan pintu. Dan tetangga tante yang memberi tahu saya,” jelas Iga.
“Oh, begitu,” jawab Bu Anas dengan singkat.
“Hai, Zyf. Gimana kabar kamu sekarang?” sapa Ery pada Zyfa.
“Ya, seperti yang bisa kalian lihat. Mungkin umurku udah nggak lama lagi. Kalian kok masih peduli sama aku? Padahal kan aku udah nggak baik sama kalian,” kata Zyfa. Suaranya terputus-putus.
“Kamu jangan bilang begitu, Zyf. Kami semua masih menginginkan kehadiranmu di tengah-tengah keluarga 8F,” ucap Ani.
“Memang benar kok, An. Kata dokter, penyakitku ini udah stadium akhir. Sudah nggak ada harapan lagi buat aku untuk hidup. Umurku udah tinggal hitungan hari,” tutur Zyfa.
“Tapi nggak ada yang nggak munkin di mata Tuhan, Zyf, semuanya masih mungkin terjadi. Kamu pasti bisa sembuh Zyf,” tutur Hanif.
“Ya, sampai sekarang ini aku cuma bisa berdoa, semoga Tuhan kasih yang terbaik buat aku,” kata Zyfa. “Dan aku juga mau minta maaf ya sama kalian semua karena selama ini aku udah nggak baik sama kalian, sampaikan sama teman-teman yang lain juga ya.”
“Mereka juga ada di luar kok. Kita gentian, sebentar lagi mereka akan masuk juga,” jelas Shelly.
Setelah itu, Iga memberikan sumbangan yang terkumpul di KFC tadi pada bu Anas. Beliau mengucapkan banyak-banyak terima kasih. Setelah itu, Iga dan kawan-kawan yang sudah masuk ruang rawat tadi segera keluar. Mereka pun digantikan oleh teman-teman yang lain untuk masuk ke ruang rawat. Dan setelah semuanya telah kebagian jatah untuk menjenguk Zyfa, semua siswa kelas 8F pun pamit pulang.

Keesokan harinya, tepatnya hari Jum’at, sekolah berjalan seperti biasanya. Iga telah lega karena dirinya dapat mengetahui keadaan salah satu teman sekelasnya itu. Masuk pukul tujuh, pulang pukul sebelas. Dan saat pulang sekolah, entah mengapa, Iga ingin melewati jalan di depan rumah Zyfa. Dan betapa terkejutnya Iga, ketika ia melihat bendera kematian telah dipasang di depan rumah Zyfa. Langsung saja, Iga menghentikan kendaraannya dan masuk ke dalam rumah Zyfa.
“Ada apa ini, tante?” tanya Iga pada tetangga Zyfa yang ditemuinya beberapa hari yang lalu.
“Zyfa, teman sekelasmu itu telah dipanggil oleh Tuhan tadi pagi, sekitar jam 9 tadi.” jelas ibu itu.
Iga langsung terpaku di tempat. Tak di sangkanya, secepat itu Zyfa pergi meninggalkan teman-temannya untuk selama-lamanya. Padahal, usia Zyfa masih tergolong sangat muda. Namun, mau bagaimana lagi, Tuhan telah berucap, tidak akan bisa disangkal.
Lamunan Iga pun dibuyarkan oleh suara tetangga Zyfa yang bertanya “Dik, apa kamu mau ikut ke penguburannya nanti? Ini jasadnya baru selesai dimandikan.”
“Ikut. Tetapi, saya pulang dulu ya, Tan. Sekalian saya ajak teman-teman yang lain,” jawab Iga. Dia pun segera mengambil kembali kendaraannya dan pulang dengan kecepatan tinggi.

Pukul 12 tepat, jasad Zyfa diberangkatkan dari rumahnya. Mulai dari berangkat, sampai proses penguburan, selalu diiringi dengan air mata, tak terkecuali air mata dari siswa 8F. Mereka setengah shok, atas ketiadaan Zyfa. meskipun mereka kesal pada Zyfa, tak berarti mereka tak peduli pada Zyfa.
“Sudah, tante, yang tabah. Zyfa pasti akan bahagia di sisi Tuhan. Daripada Zyfa terus hidup di sini, tapi dia menahan rasa sakit terus menerus. Mungkin ini sudah jalan dari yang Maha Kuasa,” kata Iga pada Bu Anas yang masih menangisi tanah kubur Zyfa.
“Tan… tan… tante masih sedih mengingat kejadian tadi pa.. pagi. Dari du.. du.. dulu, waktu Zyfa li.. lihat iklan Buble Float dar.. dar.. dari KFC, dia sudah ingin merasakan. Tapi, karena tante tidak punya uang, keinginan Zy.. Zyfa tidak bisa tante penuhin. Dan, setelah dapat uang dari kalian, tadi pagi, tante suruh om beli Buble Float buat Zyfa. Dia Kelihatan senang sekali saat meminumnya. Dan.. dan, setelah Zyfa minum sampai habis, dia bilang “Terima kasih, Bu. Zyfa suka sama minuman ini. Kapan-kapan, kalau ibu mengunjungi Zyfa, bawain lagi ya.” Dan waktu tante ingin memberikan air putih padanya untuk minum obat, Zyfa ternyata sudah dipanggil Tuhan. Dia sudah tidak bernafas lagi. Tan.. tante sempat kaget. Dia meninggal dengan senyum di wajahnya. Tante bahagia sekali, bahagia sekali, Zyfa bisa mendapatkan momen yang baik di detik-detik terakhirnya,” jelas Bu Anas. Isakan tangisnya semakin lama semakin dapat dibendung.
“Oh, jadi begitu kejadiannya, Tan. Kami semua, atas nama keluarga besar SMPN 1 Banyuwangi mengucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya atas musibah ini,” tutur Anin, sebagai ketua OSIS di sekolah Zyfa. Namun, dia bukan salah satu siswa kelas 8F.
“Iya, dik. Terima kasih atas perhatiannya,” ucap Bu Anas. “Nanti malam kalian datang ya ke acara
“Baik, Tante, kami semua pasti akan hadir,” sahut Ery.
“Kalau begitu, kita pulang saja sekarang, biar tidak capek nanti malam,” ajak Bu Anas. Mereka semua pun pergi, meninggalkan daerah makam Zyfa.

Itulah arti persahabatan sesungguhnya, di saat sahabat sedang kesusahan, kita harus peduli dan menolong semampu kita. Namun, manusia hanya berencana, karena semua sudah diatur di tangan Tuhan. Seperti Zyfa, sesombong-sombongnya dia, Iga masih peduli dan juga bertekad untuk membangkitkan rasa peduli teman-temannya. Namun, ketika semuanya sudah saling bermaaf-maafan dan mau meolong Zyfa, ternyata Tuhan telah berkehendak untuk memanggilnya kembali ke sisiNya. Selamat jalan, Zyfa. Kami kan selalu menyayangi dan merindukan kesombonganmu.

TAMAT

3 Resep Pengusir Rasa Jenuh Menghadapi Segudang Kegiatan

20.37

Kalau yang namanya aktivitas, semua orang pasti ketemu tiap harinya. Tapi, nggak sedikit juga yang dapetnya dalem porsi gede, apalagi yang datengnya hampir tiap hari atau bahkan tiap hari. Nggak ketolong pasti tuh pusing yang dirasainnya. Soalnya, aku udah pernah alamin sendiri, tiap hari yang full dengan lomba dan tugas, serta aktivitas2 ekstra di sekolah. Nah, ini nih, yang udah aku lakuin buat ngusir rasa stress, dan 89% berhasil.

Yang pertama "Sering-sering berdoa"
Nggak peduli agama apa aja, semua pasti mengenal doa kan? Nah, ini harus dipraktekin kalau pikiran sedang jenuh ama stress. Panjatkan puji syukur atas semua anugrahNya and minta pertolonganNya buat ngussir rasa stress.. Usaha'in doanya itu tiap hari, and kalo bisa tiap mau ngelaku'in suatu kegiatan.

Yang kedua "Perbanyak istirahat"
Meskipun kita punya segudang aktivitas, tapi nggak mungkin kan nggak ada jedanya sama sekali? Nah, di waktu senggang ini, kamu harus pinter2 nyuri waktu buat istirahat. Soalnya, salah satu penyebab stress ama jenuh itu gara2 stamina kita yang kurang. Jadi, kalo emang mau laku'in banyak kegiatan, banyak2in istirahat aja.

Yang ketiga "Sering online, hang out ama temen, and lainnya yang ada temennya"
Nah, kalo kamu punya waktu senggang yang agak panjang, ini bisa jadi alternatifnya. Kalau di rumah terus pastinya tambah jenuh and stress kan? Maka dari ittu, kamu harus banyak2in OnLine di situs manna aja, or kaLo lagi maLes OL ya hang out aja bareng tmen2, itung2 window shopping kalo nggak ada duit...

Itu deh, 3 resep dari aQw. moga2 bermanfaat yaa...

Jumat, 30 April 2010

Best University Is.......

22.11

Pengumuman nilai UAN murni (NUM) untuk tingkat SMA sudah ada. Semua siswa sudah mengetahui hasil jerih payahnya masing-masing. Untuk itu, agar dapat melanjutkan ke PERGURUAN TINGGI TERBAIK, mereka harus segera mencarinya, dan tentu perguruan yang akan didapatkan nantinya itu harus benar-benar sesuai dengan keinginan mereka masing-masing. Untuk mendapatkan semua itu, ada beberapa cara yang dapat diterapkan oleh para calon mahasiswa-mahasiswi Indonesia.
Yang pertama adalah mencoba untuk mendaftar di PERGURUAN TINGGI IDAMAN. Tentu, sejak masih duduk di bangku SMP semua orang sudah memiliki angan-angan untuk bersekolah di suatu universitas. Maka dari itu, tak ada salahnya apabila mencoba untuk mendaftar di universitas tersebut. siapa tau bisa diterima nantinya.
Yang kedua adalah mempertimbangkan untuk mendaftar di PERGURUAN TINGGI FAVORIT INDONESIA. Kalau sudah bergelar favorit, pastilah sudah banyak didengar kualitas pendidikannya. Namun, alternatif ini kurang bisa diandalkan, karena tak semua perguruan tinggi favorit menyediakan jurusan yang kita inginkan. Dan apabila kita tetap memaksa untuk mengikuti jurusan-jurusan yang ada di sana, kemungkinan besar kita tidak bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
Dan yang terakhir adalah mencari perguruan tinggi yang super lengkap. Perguruan tinggi berkualitas itu bukan hanya yang berprestasi saja, tapi juga berpengaruh dari sarana prasarananya. UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA bisa dijadikan salah satu pilihan untuk para calon mahasiswa Indonesia, karena fasilitasnya yang lengkap, mulai dari gedung kuliah, pohon pesantren, masjid, auditorium, perpustakaan, rumah sakit, apotek, hingga rusunawa. UII juga memiliki berapa fasilitas yang sedang dibangun untuk menunjang kegiatan-kegiatannya. Bukan hanya berupa fasilitas, sarana prasarana pembelajaran yang tak kalah penting adalah wadah siswa agar dapat berkembang di kancah Nasional, bahkan Internasional, dan bukan hanya jagoan dalam kandang saja. Dan UII juga telah mewujudkannya dengan mengadakan LOMBA BOG UII. Lomba ini dapat diikuti oleh umum, termasuk mahasiswa di UII (kecuali dosen dan karyawan). Dengan lomba ini, mahasiswa dapat membandingkan hasil karya mereka (dalam hal ini yang dimaksud hasil karya adalah blog) dengan milik orang-orang lain se-Indonesia, serta dari berbagai kalangan umur. Dan sekarang, semuanya terserah pada calon mahasiswa Indonesia, berdoa saja agar bisa mendapatkan perguruan tinggi terbaik. (joe)

Minggu, 04 April 2010

Komik Nyasar Ke Sekolah

13.35

Seperti yang kita semua tahu, sekolah merupakan tempat untuk belajar. Siswa dan guru berinteraksi lewat kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Serangkaian peralatan belajar-mengajar tak lepas dari kegiatan itu semua, salah satunya buku. Di sekolah, kita memerlukan panduan, baik buku catatan maupun buku paket untuk memperjelas, apa yang telah diterangkan oleh bapak ibu guru.

Namun, kita juga harus tahu diri, buku apa yang bermanfaat dan buku apa yang seharusnya tidak dibawa ke lingkungan sekolah. Seperti contohnya, buku komik dan novel, buku yang tidak seharusnya berada di lingkungan sekolah, kecuali sedang ada tugas, itupun kalau novel. Komik jarang sekali digunakan sebagai bahan tugas. Tapi, tak jarang murid yang membaca komik dan novel di kelas, bahkan saat jam pelajaran berlangsung.

Layaknya foto di atas, seorang siswa berinisial SMP sedang membaca komik, meskipun harus secara sembunyi-sembunyi. Tak hanya SMP saja yang melakukan hal ini. Banyak sekali siswa yang juga mempraktekkan "bacaan sampingan" ini, bahkan dengan cara-cara yang lain. Seperti menyelipkan dalam buku paket dan dibuat seolah-olah sedang serius belajar. 

Tindakan-tindakan ini juga diperkuat dengan maraknya tempat-tempat penyewaan buku komik dan novel di Banyuwangi. Dengan begitu, hanya memerlukan kurang lebih dua ribu rupiah, mereka telah dapat menyewa buku yang mereka inginkan dengan jangka waktu tertentu.

Memang, belum banyak pihak yang mengetahui hal ini, terutama para bapak ibu guru, karena siswa akan menyembunyikan bacaan sampingannya ketika guru datang menghampiri. Jadi, meskipun guru berusaha sekuat apapun untuk menghindari kejadian ini, sia-sia saja. Karena, untuk urusan taktik, muridlah yang lebih jago di sini. Seharusnya, kesadaran diri dari masing-masing muridlah yang dapat menghentikan semua ini, sebuah tindakan yang dapat merusak generasi Indonesia di masa mendatang. Namun, tidak salah jika sekali-sekali guru merazia tas para murid atas buku-buku komik tersebut dan menyitanya apabila menemukan. Toh, nggak ada ruginya juga kan? (joe)

Jumat, 26 Maret 2010

My Dream is My Life (PASKIBRAKA edition)

21.35

Tau nggak, sejak aku dikasih tugas sama guru SD buat mencatat kejadian-kejadian di upacara peringatan proklamasi Indonesia yang disiarin ama stausiun TV Indonesia. Sejak saat itu, aku udah mulai 'naksir' sama si paskibraka (pasukan pengibar bendera pusaka) yg bertugas waktu itu. Aku lupa namanya, tapi aku suka banget sama dia. Cara'nya bawa bendera, sungguh mempesonna hatiQw. *lebay mode on*

Nggak nge-fans aja, aku juga pengen jadi seperti dia. Tapi nggak mungkin ddong aQw kibarin bendera pussaka, sekarang ajja massih SMP, blom cukup umur kata'nya. Jadi, aQw sekedar cari tau aja semua tentang paskibraka. Semuanya, muLai darri baju, ceLana, sepatu, ikat pinggang, aksesoris (ex. songkok), and yg terutama cara jalannya. Kebetulan waktu itu aQw udah keLas 6 SD, udah boLeh pegang HP, jaddhi aQw carinya dengan browsing di HP. Pake IM3 kan murrah... ^_^ (pujian pertama)

Setelah udah nemu info, ternyata aku massih 'haus' jugga. *lebay mode on, lagi* Aku nyoba tanya2 ke temen ku, SMP kelas 1 waktu itu. Tanya'nya lewat SMS, pake IM3 juga, murah banget soaLnya, terutama ke sesama Indosat... ^_^ (pujian kedua)

Dan, smuanya kewujud sekarang. Sebenrnya waktu tahun 2009 lalu uddah kewujud sih, aQw ddah dipanggiL buat ngibarin bendera di acara karnavaL. Tapi keterussan mpe tahun 2010 ini. Dengan bangga aQw angkat bendera and daLam hatti aQw ngomong, "bendera, aku bangga sekaLi bissa angkat kamu, erat2 daLam genggamannQw. Mogga ntar SMA aQw bissa dipanggiL. (dikit muji nih), aQw gagah Low Log bawwa benderra. Gag percaiia?? Ini nih fotoQw waktu ngangkat bendera! (yang kanan ntu low)

Selasa, 09 Maret 2010

Prestasi Kami Sejauh Meluncurnya Roket Kami

23.05

Prestasi yang telah dicetak oleh SMPN 1 Banyuwangi telah tidak terhitung jumlahnya, sampai-sampai lemari piala, baik di ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, dan ruang OSIS telah penuh, sehingga terpaksa sebagian piala harus diungsikan ke ruang-ruang kelas dan beberapa ruang laboratorium di sekolah.

Namun, siswa-siswi yang bersekolah di salah satu sekolah favorit ini tak bosan-bosannya untuk mengisi terus lemari piala sekolah dan sekaligus mengangkat nama sekolah. Baru-baru ini, beberapa grup siswa SMPN 1 banyuwangi mengikuti rocket competition, dengan pembina Ibu Sulistyo Eka Rini, S.Pd.

Menurut keterangan yang diberikan Bu Rini, tidak ada yang menjadi juara 1 pada lomba ini. "Semua peserta belum bisa mencapai target dengan sempurna," ucapnya. Namun, kali ini SMPN 1 Banyuwangi berhasil membawa pulang 2 buah piala, yakni juara harapan 1 dan juara harapan 2, karena berhasil meraih predikat sebagai "roket terjauh" dengan jarak 47 meter.


Pada saat upacara hari Senin, Bu Rini menampilkan roket air dari para peserta rocket competition dan juga menunjukkan cara kerjanya. Grup pemilik roket dengan bangganya meluncurkan roket mereka dengan disaksikan oleh seluruh kawan-kawan serta guru-guru mereka. Namun, prestasi kita tak harus berhenti sampai di sini kan? Siapa tahu, tahun depan ada siswa dari sekolah kebanggaan masyarakat Banyuwangi ini yang dapat menciptakan roket yang dapat meluncur sejauh 50 meter dengan tepat sasaran? (joe)

Minggu, 07 Maret 2010

Tenis Meja Amankan Keaktifan Generasi Muda

22.35

Selama ini, olah raga yang tak asing di telinga kita dalam kehidupan sehari-hari hanya sepak bola atau basket. Olah raga lainnya masih kalah populer dengan dua olah raga di atas. Tanah air kita ini telah dimarakkan dengan kedua olah raga yang dianggap menarik itu. Sudah banyak kita jumpai kejuaraan yang mengatasnamakan olah raga tersebut.


Namun, lain dengan di TITD Hoo Tong Bio Banyuwangi. Sebut saja "Klenteng". Klenteng ini telah mengadakan berbagai lomba dalam bidang olah raga, salah satunya adalah lomba tenis meja. Lomba yang diadakan dalam rangka hari ulang tahun Klenteng ini nantinya akan diikuti oleh seluruh peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur. Karena itu, hari tersebut pasti akan meramaikan Banyuwangi, khususnya di daerah Klenteng sana.


Kejuaraan ini telah mendapat antusiasme dan juga respon yang positif dari masyarakat, di mana semua orang sangat berminat untuk ikut serta dalam event ini. Tak hanya diikuti oleh orang dewasa saja, anak-anak pun turut ikut dalam kejuaraan tenis meja ini. Tak kalah jagonya dengan orang dewasa, mereka bermain dengan sangat lincah dan gesit. Sayangnya, kategori anak-anak dan dewasa dipisahkan. Seandainya digabung, mungkin saja kita dapat mengetahui kemampuan anak-anak, apakah lebih jago dari para senior mereka. (joe)

Rabu, 03 Maret 2010

Wali Murid Antri Demi Sekolah Favorit

00.07

Seperti yang kita semua ketahui, SMPN 1 Banyuwangi kini telah memasuki taraf RSBI atau Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Hal ini tentu menjadikan sekolah yang satu ini sebagai sekolah favorit. Namun, sebenarnya dari dulu sekolah ini telah menjadi dambaan semua siswa yang akan lulus dari bangku SD. Gelar "RSBI" hanya memperkuat tekad siswa untuk masuk ke dalam SMP yang satu ini.

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tahun ajaran 2010-2011 telah dimulai tanggal 1 Maret kemarin. Jumlah pendaftar yang masuk sudah cukup banyak untuk hari pertama. Dan hari yang kedua pun ada penambahan jumlah pendaftar yang bisa dibilang tidak terlalu banyak untuk peningkatan, namun telah banyak untuk jumlah pendaftar.

Wali muridlah yang menjadi tokoh dalam peristiwa ini. Namun, siswa tetap ikut mendampingi. Mulai dari pengambilan map, pembacaan petunjuk pengisian formulir, pengisian formulir, hingga pendaftaran di loket, semuanya orang tua yang memperjuangkan. "Saya ingin anak saya bisa masuk ke sini, soalnya sudah terkenal di masyarakat sebagai sekolah unggulan," ucap Bu Edi, salah satu wali murid yang hadir pada hari pertama.

"Saya ingin masuk ke sini karena banyak kakak kelas dan teman-teman saya yang masuk sini. terus, ada yang bilang juga murid-murid di sini itu pinter-pinter," ujar Tofan, salah satu calon siswa SMPN 1 Banyuwangi. Sekarang, mereka dapat mengatakan hal-hal yang baik tentang sekolah tercinta ini. Namun, apakah setelah masuk ke SMP RSBI ini, mereka dapat mempertahankan nama baik sekolah yang dulunya mereka puja-puji ini? (joe)

Selasa, 02 Maret 2010

Kantin Kejujuran Identitas Sekolah Kami

23.46

Kantin, suatu tempat yang tak asing lagi bagi kita semua. Tempat semua orang untuk memenuhi keinginan perut. Di kantin, tersedia berbagai macam makanan serta minuman. Di mana saja ada, baik di rumah sakit, di kantor, di sekolah apa lagi. pasti semua sekolah mempunyai kantin kejujuran.

Tak terkecuali sekolah yang satu ini. SMPN 1 Banyuwangi, memiliki kantin UKS yang terdiri dari beberapa cafe, di mana para wiraswasta yang telah menyewa tempat di sana menjual makanan yang mereka sediakan. Ada pula koperasi siswa, yang menyediakan berbagai hal, mulai dari makanan, minuman, alat tulis, foto copy, hingga wartel.

Namun. baru-baru ini, ada sebuah terobosan dahsyat yang telah diluncurkan oleh sekolah, tentunya berkat kerja sama dari pemerintah dan Depdiknas Kabupaten Banyuwangi. Hal tersebut adalah sebuah kantin kecil yang diberi nama Kantin Kejujuran. Namanya juga kantin kejujuran, fungsinya jelas untuk mengetes, seberapa besar kejujuran dari siswa yang bersekolah di sana.

"Kantin ini merupakan bukti, bahwa SMPN 1 Banyuwangi telah pantas menjadi RSBI dan siap menjadi sekolah yang bertaraf Internasional,"  ucap Bu Rika Wulandari, saat launching  kantin kejujuran. Memang, di kantin ini siswa sangat dituntut dalam hal kejujuran. Tidak ada yang melayani, dan juga tidak ada yang menjaga. Tidak ada kamera pengintai pula. Apabila mau membeli sesuatu, siswa harus mengambil sendiri, membayar sendiri, serta mengambil kembalian sendiri, apabila memang uang yang dibayar lebih dari jumlah belanjaan.

Apabila kantin ini berhasil, maka kejujuran dari siswa SMPN 1 Banyuwangi telah teruji, 100% bukan para koruptor dan siap bersaing di dunia luar untuk menjadi manusia yang sukses. Namun, siapa yang tahu, kira-kira apa yang akan terjadi setahun ke depan dengan kantin kejujuran ini?

Kipas Angin Dinginkan Bumi

23.26

Seperti yang kita semua tahu, lapisan ozon di bumi kita tercinta ini sudah mulai menipis, tak jarang pula yang berlubang. Salah satu penyebab dari keadaan menyedihkan ini adalah karena kebanyakan memakai alat-alat yang menghasilkan CFC. Kalau CAL****NIA FRIED CHICKEN sih masih enak. Nah, CFC yang satu ini adalah gas chlorofluorocarbon, gas yang merupakan salah satu oenyebab rusaknya lapisan ozon kita.
Salah satu alat penghasil CFC adalah AC (air conditioner), yang sering kita gunakan di kamar kita apabila sedang musim panas. Udara dapat lebih cepat dingin daripada menggunakan kipas angin, benar? Namun, apakah kita tidak memikirkan dampak ke belakangnya nanti? Apakah dingin yang kita rasakan ini dingin yang menyehatkan atau dingin yang malah membunuh semua secara perlahan-lahan? Seharusnya, kita ikut untuk menjaga bumi kita agar tetap sehat. Karena, jika bumi sakit, kita akan ikutan sakit juga.
SMPN 1 Banyuwangi, salah satu sekolah yang terkenal di kabupaten Banyuwangi ini, ikut serta dalam proses perawatan bumi yang seharusnya dilakukan oleh seorang itu. Sekolah ini hanya menggunakan kipas angin sebagai alat pendinginnya. Hampir seluruh ruangan menggunakan kipas angin, kecuali beberapa ruangan yang mengharuskan kita untuk menggunakan AC, misalnya laboratorium komputer, agar mesin komputer tidak cepat panas.
"Meskipun panas, yang penting sehat," tutur Wuri, salah satu siswa kelas 8F yang memang mengaku sering kepanasan saat berada di dalam kelas. "Di kelas kami terdapat tiga buah kipas angin, namun itu sudah cukup untuk mendinginkan kami semua. Daripada menggunakan AC, kan bisa merusak lingkungan kita, dan yang nantinya rugi kan kita sendiri."
Nah, kita dapat mengawali untuk belajar merawat lingkungan sejak masa-masa sekolah. Namun, apabila seorang siswa SMP telah dapat menghargai lingkungan, mengapa justru mereka-mereka yang lebih senior mencemari lingkungan kita? (joe)

Sabtu, 27 Februari 2010

RSBI Disandang, Guru Belajar Keren

19.23


"Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional", gelar itulah yang kini tengah disandang oleh SMPN 1 Banyuwangi ini. Tentu, apabila namanya telah mengandung hal tersebut di atas atau yang sering disingkat dengan RSBI, semua aktivitas pembelajaran, terutama MIPA, Inggris, dan TIK harus menggunakan Bahasa Inggris dan menggunakan media LCD (Liquid Crystal Display) sebagai media penyampaiannya. Dan, gawatnya, tak semua guru dapat berbahasa Inggris, terutama dapat mengoperasikan teknologi dengan baik.
Maka dari itu, semua guru telah diberikan pelatihan Bahasa Inggris jauh-jauh hari sebelum Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), dan juga telah diadakan pembelajaran person to person tentang pengetahuan TIK.
"Sudah pernah di adakan tes untuk kemampuan internet, dan juga telah diadakan tes kemampuan guru untuk mengetahui pantas tidaknya guru tersebut mengajar di sekolah kita tercinta ini, terutama untuk mengajar di kelas RSBI. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar semua pengajar yang berada di sekolah favorit Banyuwangi ini  mempunyai kualitas yang sebanding dengan apa yang telah dikenal oleh semua masyarakat," tutur salah  satu pengajar SMPN 1 Banyuwangi. 
Sekolah yang telah berdiri puluhan tahun itu sedang memperjuangkan gelar “Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)” yang akan diperoleh setelah berhasil melewati masa percobaan untuk mendidik para siswa RSBI. Hal tersebut akan berlangsung selama tiga tahun, sebelum SMPN 1 Banyuwangi dapat disandangi gelar “International Standart School alias SBI”. (joe)

Jumat, 05 Februari 2010

Teori Membaca Bahasa Mandarin

21.47

Ini nii, teori membaca bahasa manadrin yang super aneh.......

1. "b" dibaca "p", and sebaliknya.
2. "d" dibaca "t", dan sebaliknya.
3. "k" dibaca "g", dan sebaliknya.
4. "x", "s", and "sh" dibaca s.
5. "j", "z", and "zh" dibaca c.
6. "q", "c", and "ch" dibaca j

Gimana, aneh kaan??

Postingan Lebih Baru

Blog ini didesain oleh seorang amatiran dan berisi artikel-artikel ringan yang diperuntukkan memerkaya wawasan. Semoga bermanfaat...