Jumat, 30 April 2010

Best University Is.......

22.11

Pengumuman nilai UAN murni (NUM) untuk tingkat SMA sudah ada. Semua siswa sudah mengetahui hasil jerih payahnya masing-masing. Untuk itu, agar dapat melanjutkan ke PERGURUAN TINGGI TERBAIK, mereka harus segera mencarinya, dan tentu perguruan yang akan didapatkan nantinya itu harus benar-benar sesuai dengan keinginan mereka masing-masing. Untuk mendapatkan semua itu, ada beberapa cara yang dapat diterapkan oleh para calon mahasiswa-mahasiswi Indonesia.
Yang pertama adalah mencoba untuk mendaftar di PERGURUAN TINGGI IDAMAN. Tentu, sejak masih duduk di bangku SMP semua orang sudah memiliki angan-angan untuk bersekolah di suatu universitas. Maka dari itu, tak ada salahnya apabila mencoba untuk mendaftar di universitas tersebut. siapa tau bisa diterima nantinya.
Yang kedua adalah mempertimbangkan untuk mendaftar di PERGURUAN TINGGI FAVORIT INDONESIA. Kalau sudah bergelar favorit, pastilah sudah banyak didengar kualitas pendidikannya. Namun, alternatif ini kurang bisa diandalkan, karena tak semua perguruan tinggi favorit menyediakan jurusan yang kita inginkan. Dan apabila kita tetap memaksa untuk mengikuti jurusan-jurusan yang ada di sana, kemungkinan besar kita tidak bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
Dan yang terakhir adalah mencari perguruan tinggi yang super lengkap. Perguruan tinggi berkualitas itu bukan hanya yang berprestasi saja, tapi juga berpengaruh dari sarana prasarananya. UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA bisa dijadikan salah satu pilihan untuk para calon mahasiswa Indonesia, karena fasilitasnya yang lengkap, mulai dari gedung kuliah, pohon pesantren, masjid, auditorium, perpustakaan, rumah sakit, apotek, hingga rusunawa. UII juga memiliki berapa fasilitas yang sedang dibangun untuk menunjang kegiatan-kegiatannya. Bukan hanya berupa fasilitas, sarana prasarana pembelajaran yang tak kalah penting adalah wadah siswa agar dapat berkembang di kancah Nasional, bahkan Internasional, dan bukan hanya jagoan dalam kandang saja. Dan UII juga telah mewujudkannya dengan mengadakan LOMBA BOG UII. Lomba ini dapat diikuti oleh umum, termasuk mahasiswa di UII (kecuali dosen dan karyawan). Dengan lomba ini, mahasiswa dapat membandingkan hasil karya mereka (dalam hal ini yang dimaksud hasil karya adalah blog) dengan milik orang-orang lain se-Indonesia, serta dari berbagai kalangan umur. Dan sekarang, semuanya terserah pada calon mahasiswa Indonesia, berdoa saja agar bisa mendapatkan perguruan tinggi terbaik. (joe)

Minggu, 04 April 2010

Komik Nyasar Ke Sekolah

13.35

Seperti yang kita semua tahu, sekolah merupakan tempat untuk belajar. Siswa dan guru berinteraksi lewat kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Serangkaian peralatan belajar-mengajar tak lepas dari kegiatan itu semua, salah satunya buku. Di sekolah, kita memerlukan panduan, baik buku catatan maupun buku paket untuk memperjelas, apa yang telah diterangkan oleh bapak ibu guru.

Namun, kita juga harus tahu diri, buku apa yang bermanfaat dan buku apa yang seharusnya tidak dibawa ke lingkungan sekolah. Seperti contohnya, buku komik dan novel, buku yang tidak seharusnya berada di lingkungan sekolah, kecuali sedang ada tugas, itupun kalau novel. Komik jarang sekali digunakan sebagai bahan tugas. Tapi, tak jarang murid yang membaca komik dan novel di kelas, bahkan saat jam pelajaran berlangsung.

Layaknya foto di atas, seorang siswa berinisial SMP sedang membaca komik, meskipun harus secara sembunyi-sembunyi. Tak hanya SMP saja yang melakukan hal ini. Banyak sekali siswa yang juga mempraktekkan "bacaan sampingan" ini, bahkan dengan cara-cara yang lain. Seperti menyelipkan dalam buku paket dan dibuat seolah-olah sedang serius belajar. 

Tindakan-tindakan ini juga diperkuat dengan maraknya tempat-tempat penyewaan buku komik dan novel di Banyuwangi. Dengan begitu, hanya memerlukan kurang lebih dua ribu rupiah, mereka telah dapat menyewa buku yang mereka inginkan dengan jangka waktu tertentu.

Memang, belum banyak pihak yang mengetahui hal ini, terutama para bapak ibu guru, karena siswa akan menyembunyikan bacaan sampingannya ketika guru datang menghampiri. Jadi, meskipun guru berusaha sekuat apapun untuk menghindari kejadian ini, sia-sia saja. Karena, untuk urusan taktik, muridlah yang lebih jago di sini. Seharusnya, kesadaran diri dari masing-masing muridlah yang dapat menghentikan semua ini, sebuah tindakan yang dapat merusak generasi Indonesia di masa mendatang. Namun, tidak salah jika sekali-sekali guru merazia tas para murid atas buku-buku komik tersebut dan menyitanya apabila menemukan. Toh, nggak ada ruginya juga kan? (joe)

Postingan LamaPostingan Lebih Baru

Blog ini didesain oleh seorang amatiran dan berisi artikel-artikel ringan yang diperuntukkan memerkaya wawasan. Semoga bermanfaat...